, ,

Geliat Meritokrasi: 16 ASN Perebutkan Tiga Kursi Eselon II di Pemkot Metro

oleh -40 Dilihat

Selter JPTP 2024 Dibuka, 16 Pendaftar Rebutkan Tiga Kursi Strategis di Lingkungan Pemkot Metro

Majalah Metro– Geliat kompetisi sehat dan transparansi birokrasi kembali mewarnai Pemerintah Kota (Pemkot) Metro. Sebanyak 16 Aparatur Sipil Negara (ASN) telah mengajukan diri untuk memperebutkan tiga kursi strategis pejabat eselon II dalam gelaran Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Selter JPTP) 2025. Ajang adu kompetensi dan kepemimpinan ini tidak hanya mempertaruhkan karir individu, tetapi juga masa depan pembangunan Kota Metro ke depannya.

Ketiga posisi strategis yang diperebutkan itu adalah:

  1. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

  2. Kepala Dinas Perhubungan

  3. Kepala Badan Pendapatan Daerah

Posisi-posisi ini merupakan ujung tombak pelayanan publik yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, mulai dari urusan administrasi kependudukan, kelancaran transportasi, hingga optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).

Peta Kompetisi: Tidak Hanya dari Internal Metro

Yang menarik dari Selter JPTP kali ini adalah terbukanya kompetisi melampaui batas wilayah administratif. Plt. Kepala BKPSDM (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia) Kota Metro, Suwandi, mengonfirmasi bahwa pendaftar tidak hanya berasal dari jajaran Pemkot Metro.

Pemkot Metro Pastikan Selter JPTP Terbuka Bagi ASN yang Memenuhi Syarat

Baca Juga: Dalam Audiensi dengan Wali Kota, Dewan Kesenian Metro Suarakan Masalah Retribusi Gedung

“Ya, benar. Pendaftar selter JPTP juga berasal dari luar Metro. Salah satunya dari BPSDM Daerah Provinsi Lampung,” ujar Suwandi.

Pernyataan ini mengindikasikan dua hal penting. Pertama, kualitas dan reputasi Pemkot Metro sebagai daerah yang dikelola dengan baik telah menarik minat talenta-talenta terbaik dari level provinsi. Kedua, ini menjadi sinyal positif bahwa sistem seleksi ini benar-benar terbuka dan meritokrasi—di mana kompetensi dan kualifikasi lebih diutamakan daripada latar belakang asal instansi.

Keterlibatan ASN dari luar daerah, seperti dari BPSDM Provinsi Lampung, juga berpotensi membawa angin segar dan perspektif baru dalam tata kelola pemerintahan di Kota Metro. Mereka membawa pengalaman dan jaringan yang mungkin dapat memperkaya inovasi kebijakan di tingkat kota.

Mengapa Tiga Posisi Ini Sangat Strategis?

Mari kita lihat lebih dalam mengapa ketiga kursi yang diperebutkan ini memiliki bobot yang sangat besar:

  1. Kepala Dinas Dukcapil: Di era digitalisasi, pelayanan kependudukan harus cepat, akurat, dan terintegrasi. Pejabat di posisi ini dituntut tidak hanya memahami regulasi yang kompleks, tetapi juga mampu mentransformasi pelayanan menjadi berbasis digital, mengurangi antrean, dan memastikan data kependudukan yang bersih sebagai fondasi perencanaan pembangunan.

  2. Kepala Dinas Perhubungan: Kota Metro, seperti kota-kota berkembang lainnya, menghadapi tantangan kompleks seperti kemacetan, keselamatan transportasi, dan integrasi antar moda. Pemimpin di dinas ini harus visioner, mampu merancang sistem transportasi yang berkelanjutan, cerdas (smart transportation), dan ramah bagi semua pengguna jalan, termasuk pejalan kaki dan pesepeda.

  3. Kepala Badan Pendapatan Daerah: Ini adalah “mesin uang” daerah. Keberhasilan kepala Bapenda akan langsung berdampak pada anggaran pembangunan Kota Metro. Mereka harus inovatif dalam menggali sumber-sumber pendapatan baru, meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan retribusi melalui pelayanan yang prima, serta memastikan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.