, ,

FENOMENA Pegawai Perempuan Gugat Cerai Suami setelah Terima SK Pengangkatan PPPK

oleh -69 Dilihat
FENOMENA Pegawai Perempuan

1. FENOMENA Pegawai Perempuan  Fenomena Pegawai Perempuan Gugat Cerai Usai Terima SK PPPK, Pengadilan Agama Catat Lonjakan Kasus

Majalah Metro FENOMENA Pegawai Perempuan Sejumlah pengadilan agama di berbagai daerah melaporkan peningkatan kasus perceraian yang dilakukan oleh perempuan yang baru saja menerima SK pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menurut data dari beberapa wilayah seperti Jawa Tengah dan Sumatera Barat, mayoritas gugatan diajukan tidak lama setelah pengangkatan resmi. Penyebabnya bervariasi, mulai dari ketidakcocokan, perselingkuhan, hingga suami yang dianggap tidak mendukung proses karier istri.

Fenomena ini memicu diskusi luas di media sosial dan ruang publik soal dinamika relasi suami istri saat perempuan mulai mandiri secara ekonomi.


2. Gaya Opini Sosial

Judul: SK PPPK dan Gugatan Cerai: Apakah Perempuan Harus Tunggu Mandiri Dulu Baru Berani Lepas?

Kasus perempuan menggugat cerai suami setelah menerima SK PPPK menyiratkan sebuah realita sosial: banyak yang menahan pernikahan toksik karena tidak punya pegangan finansial. Begitu ekonomi aman, barulah mereka merasa cukup kuat untuk berkata, “Saya tidak butuh kamu lagi.”

Apakah ini gejala perempuan materialistis? Atau justru bukti bahwa kemapanan membawa keberanian? Yang pasti, hal ini menunjukkan bahwa relasi pernikahan yang timpang masih terjadi di berbagai lapisan masyarakat—dan kadang, kemandirian adalah pintu menuju kebebasan psikologis.

Puluhan Istri Profesi PPPK Ramai Gugat Cerai Suami Pengangguran | Garda  Indonesia


Baca Juga: Curi Uang Rp 20 Juta dari Kios Brilink, Pria di Padangsidimpuan Ditangkap Polisi

3. Gaya Cerita Pribadi (First Person)

Judul: Setelah Dapat SK PPPK, Aku Menggugat Cerai Suamiku—Dan Aku Tak Menyesal

Namaku Ayu (bukan nama sebenarnya). Selama 8 tahun pernikahan, aku selalu bergantung secara finansial kepada suamiku. Selama itu pula aku kerap dimarahi, diabaikan, bahkan dikhianati. Tapi aku bertahan, karena aku tidak punya apa-apa.

Sampai akhirnya, aku lolos seleksi PPPK. Saat aku menerima SK, aku menangis. Bukan karena bahagia semata, tapi karena tahu aku akhirnya bisa keluar dari ikatan yang menjerat. Dua minggu setelah itu, aku ajukan gugatan cerai. Banyak yang menganggap aku kejam. Tapi hanya aku yang tahu, betapa SK itu menyelamatkan hidupku.


4. FENOMENA Pegawai Perempuan Gaya Psikologi & Gender

Judul: Antara Kemandirian dan Perceraian: Psikologi Di Balik SK PPPK dan Gugatan Cerai Perempuan

Menurut psikolog keluarga, hal ini menandakan pergeseran dinamika kekuasaan dalam rumah tangga.

Dalam banyak kasus, bukan SK PPPK yang “memicu” perceraian, melainkan menjadi momen pemicu keberanian untuk keluar dari hubungan yang tidak seimbang. Kemandirian ekonomi menjadi faktor kunci dalam memutus siklus ketergantungan.


5. Gaya Satir / Parodi

Judul: SK PPPK, Surat Cerai, dan Suami yang Kaget: “Dulu Katanya Sayang…”

Baru beberapa hari dapat SK PPPK, si istri langsung ke pengadilan agama. Suami bingung: “Katanya dulu mau susah senang bersama.” Tapi ternyata “susah-senang” itu tidak termasuk saat suami tidak bantu anak, tidak punya pekerjaan tetap, dan sering main HP sampai pagi.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.