, ,

Di Era Digital, Polsek Semaka Bergerak Cepat Klarifikasi Hoaks Warga Dimangsa Harimau

oleh -68 Dilihat

Hoaks yang Menggerus Trust: Polsek Semaka Klarifikasi Video Viral “Warga Dimangsa Harimau” di Sedayu

Majalah Metro– Di era banjir informasi seperti sekarang, sebaran konten di media sosial bagai pisau bermata dua. Di satu sisi, ia mampu menyampaikan berita dengan kecepatan cahaya. Di sisi lain, ia menjadi medium yang subur bagi penyebaran hoaks yang meresahkan. Peristiwa terbaru yang menguji ketahanan informasi publik adalah viralnya sebuah video yang diklaim menunjukkan seorang warga dimangsa harimau di kawasan Sedayu, yang berada di wilayah Polsek Semaka, Kabupaten Tanggamus.

Video yang beredar luas di berbagai platform, terutama WhatsApp dan Facebook, itu sukses memicu gelombang ketakutan dan spekulasi. Narasi yang menyertainya seringkali dramatis dan mengarah pada kesimpulan yang menyeramkan tentang keselamatan warga di sekitar kantong habitat harimau. Menanggapi gejolak informasi ini, Polsek Semaka di bawah naungan Polres Tanggamus tak tinggal diam.

Langkah Cepat dan Koordinasi Intensif

Kapolsek Semaka, AKP Sutarto, S.H., menjelaskan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat untuk menyelidiki kebenaran video viral tersebut. Langkah pertama yang diambil adalah koordinasi dengan pihak yang paling berkompeten di bidangnya, yakni Kantor Bidang Wilayah 1 Semaka, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), yang berlokasi di Pekon Sedayu itu sendiri. Koordinasi ini penting untuk memastikan apakah ada laporan, temuan, atau kejadian yang sesuai dengan isi video.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak TNBBS dan memantau langsung kondisi lapangan. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya kejadian sebagaimana yang beredar di video tersebut,” tegas AKP Sutarto, yang dalam kesempatan itu juga mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H., pada Selasa (7/10/2025). Pernyataan ini merupakan tamparan keras bagi narasi-narasi menyesatkan yang telah beredar.

Polsek Semaka sebut video viral warga dimangsa harimau di Tanggamus hoaks - ANTARA News Lampung

Baca Juga: Kasus Erika Carlina Naik ke Tahap Penyidikan, Polda Metro Jaya Pastikan Temukan Unsur Pidana

Dengan tegas, Kapolsek memastikan bahwa situasi di wilayah Semaka, termasuk Sedayu, dalam kondisi aman dan kondusif. Tidak ada kepanikan massal di lapangan, kecuali kepanikan digital yang diciptakan oleh video tersebut.

Penyelidikan Berlanjut ke Sumber Hoaks

Meski fakta di lapangan telah jelas, pekerjaan Polsek Semaka belum usai. AKP Sutarto menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melacak sumber pertama dan penyebar awal video viral tersebut. Tindakan ini crucial, bukan hanya untuk menindak tegas pelaku penyebaran hoaks, tetapi juga sebagai upaya preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Penyelidikan ini masuk dalam koridor hukum, mengingat menyebarkan berita bohong dapat dikenai pasal-pasal terkait Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta ketentuan pidana tentang penyebaran berita palsu yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

Imbauan Bijak Bermedia Sosial: Tameng Utama Lawan Hoaks

Di tengah upaya penegakan hukum, Polsek Semaka juga tidak lupa memberikan imbauan kepada masyarakat. Pesannya jelas dan tegas: Jangan mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Kami mengimbau warga agar lebih bijak bermedia sosial. Jika menerima informasi semacam itu, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu ke pihak berwenang,” tambah AKP Sutarto.

Imbauan ini adalah fondasi dari literasi digital yang sehat. Daripada langsung membagikan (share) sebuah konten yang sensasional, langkah yang lebih bijak adalah:

  1. Cek Sumber: Dari mana informasi itu berasal? Apakah dari akun resmi instansi atau dari akun tidak jelas?

  2. Konfirmasi: Hubungi pihak berwenang terkait, dalam hal ini kepolisian atau balai taman nasional (TNBBS), untuk memastikan kebenarannya.

  3. Bandikan dengan Sumber Lain: Lihat apakah media-media terpercaya atau portal berita resmi juga melaporkan hal yang sama.

  4. Berpikir Kritis: Apakah konten tersebut masuk akal? Seringkali, hoaks memanfaatkan emosi ketimbang logika.

Dampak Berlapis dari Sebuah Video Hoaks

  1. Resah dan Takut: Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan akan diliputi kecemasan yang tidak perlu.

  2. Stigma Negatif: Memberikan citra buruk bahwa kawasan tersebut berbahaya, yang berpotensi mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi warga.

  3. Mengganggu Konservasi: Informasi palsu dapat menimbulkan sentimen negatif terhadap satwa liar yang dilindungi, seperti harimau, dan menghambat upaya konservasi.

  4. Membuang Sumber Daya: Aparat seperti polisi dan petugas TNBBS harus mengalihkan waktu dan tenaga mereka untuk mengklarifikasi hoaks, padahal bisa digunakan untuk tugas-tugas lain yang lebih mendesak.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.