, ,

Dalam Audiensi dengan Wali Kota, Dewan Kesenian Metro Suarakan Masalah Retribusi Gedung

oleh -50 Dilihat

Dewan Kesenian Metro Sampaikan Aspirasi ke Wali Kota: Suara Seniman Didengar, Harapan Baru Tumbuh

Majalah Metro– Dalam sebuah pertemuan yang penuh keakraban di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (15/10/2025), para pelaku seni Kota Metro mendapatkan momen penting untuk menyuarakan harapan dan tantangan mereka. Dewan Kesenian Kota Metro (DKM) melakukan audiensi dengan Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, guna membahas masa depan dan pengembangan ekosistem kesenian lokal.

Pertemuan strategis ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi menjadi bukti nyata adanya komitmen bersama antara pemerintah daerah dan komunitas seni untuk memajukan kebudayaan sebagai pilar penting identitas kota.

Retribusi Gedung: Penghambat atau Pemicu Kreativitas?

Isu sentral yang mengemuka dalam audiensi tersebut adalah mengenai kebijakan retribusi peminjaman gedung untuk pertunjukan atau pentas seni. Melalui ketuanya, Solihin Utjok, DKM menyampaikan bahwa biaya yang berlaku saat ini dirasa memberatkan bagi para pelaku seni lokal.

“Kami berharap pemerintah dapat meninjau kembali kebijakan retribusi gedung kesenian. Tujuan kami bukan untuk menghindari kewajiban, tapi agar ruang bagi pelaku seni tetap terbuka luas dan kegiatan kreatif bisa terus hidup di Kota Metro,” ujar Solihin dengan nada diplomatis namun tegas.

Dalam Audiensi dengan Wali Kota, Dewan Kesenian Metro Suarakan Masalah Retribusi Gedung
Dalam Audiensi dengan Wali Kota, Dewan Kesenian Metro Suarakan Masalah Retribusi Gedung

Baca Juga: Di bawah Komando AKBP Hangga, Personel Polres Metro Perkuat Silaturahmi dengan Warga

Aspirasi ini menyentuh persoalan klasik yang dihadapi seniman di berbagai daerah: konflik antara idealisme seni dan realitas biaya. Gedung kesenian, yang seharusnya menjadi rumah kedua bagi para kreator, justru bisa menjadi tembok tinggi jika aksesnya dibebani oleh biaya yang tidak terjangkau.

Solihin menambahkan, “Seniman-seniman kita punya banyak potensi, tapi kadang terhambat oleh faktor biaya. Kalau pemerintah bisa memberi sedikit kelonggaran, kami yakin kegiatan kesenian akan makin hidup dan memberi manfaat besar bagi masyarakat.” Optimisme ini bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan keyakinan akan gelora kreatif yang selama ini terpendam akibat kendala administratif dan finansial.

Respon Positif Wali Kota: Seni Tidak Boleh Mati Karena Biaya

Menyambut aspirasi tersebut, Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, memberikan respons yang sangat positif dan konstruktif. Ia menyatakan apresiasi tinggi terhadap peran serta DKM dan menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung penuh.

“Saya sangat menghargai aspirasi dari teman-teman Dewan Kesenian. Pemerintah tentu akan mensuport dan memberikan solusi terbaik. Prinsipnya, kegiatan seni tidak boleh mati hanya karena terkendala urusan biaya,” tegas Bambang.

Pernyataan ini seperti angin segar yang menghembuskan harapan baru. Wali Kota tidak hanya berhenti pada kata-kata, tetapi langsung menjanjikan tindak lanjut konkret. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk meninjau ulang kebijakan retribusi, dengan tujuan menemukan mekanisme yang lebih adil dan berpihak kepada pelaku seni.

“Kami ingin mencari jalan tengah, di mana seniman tetap bisa berkarya dengan leluasa, dan pengelolaan fasilitas daerah juga tetap tertib secara administrasi,” tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan pendekatan yang bijak, mencari titik keseimbangan antara dukungan terhadap seni dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.